Sunday, October 21, 2012

Jalan-jalan "Gak Biasa" di Singapura

Ramenya Sentosa di hari Minggu

Ini sebenernya kelanjutan post yang judulnya Si si si si (ulang terus sampe puas) Singapura kemarin. Tapi judulnya sengaja dibuat beda karena emang jalan-jalan ke Singapura yang saya jalani mengunjungi tempat-tempat yang ga biasa dikunjungi orang saat petama kali ke Negeri Singa (kalo kata Pepi, Singarep! Haha)

Setelah hari pertama cuma tidur doank di flat NJ, hoaeemm~~ Hari kedua saya dan Jodi siap untuk jalan-jalan. Dan kami ditemani sama om Kiki yang hari Sabtu itu libur gak kerja. Wah gak salah milih tanggal ternyata. Hi hi.

Tujuan pertama kami (yg gak biasa) adalah yang terdekat dari flat di bilangan Jurong West, yaitu Snow City and Science Center. Tanpa ba-bi-bu langsung beli tiket buat kedua wahana seharga $16. Dan kami langsung menuju Snow City dari tempat beli tiket yang ada di area Science Center. Jadi kedua wahana ini ada di dua gedung yang berbeda.

Di Snow City, kami langsung dikasih jaket dan sepatu "Anti-Dingin". Pas ditawarin gloves (cari di google artinya!) kami menolak karena ada biaya sewa tambahan. Hi hi, harus ngirit di negara orang biarpun penginapannya gretong. :p

Tapi, ternyata eh ternyata di dalem Snow City itu dinginnya luar biasa banget. Sebelum kami masuk ke hall utama, kami melewati tempat main buat anak kecil yang terbuat dari es. Dengan susah payah saya menahan Jodi supaya gak naik perosotan di tempat itu. Haha, becanda Jod becanda. :p

Hall utamanya panjang kali lebarnya sekitar seluas lapangan bola, tapi ada bukit gitu yang buat seluncuran pake ban bekas. Dan ada beberapa sudut untuk foto. Dingin yang luar biasa malah bikin kami (saya dan Jodi, om Kiki mah udah pernah kesini) cengo. Gosok-gosok kedua telapak tangan pun gak merubah keadaan. Akhirnya, dengan berat hati kami balik ke depan untuk sewa gloves. Pas balik lagi, ahh nyamaaannn~~

Gak banyak sih yang bisa dilakuin di Snow City. Disana ada fotografer yang akan foto kita secara cuma-cuma, tapi kalau mau hasilnya nanti bayar di counter di depan dan harganya gak nyantai. Ciyus!! Jadi yang kami lakukan hanya meluncur dari puncak, difoto, duduk-duduk di bangku es, difoto, main perosotan yang bikin (maaf) pantat beku, difoto. Apalagi pengunjungnya hanya kami dan sepasang kekasih, sehingga perbandingan fotografer dan kelompok pengunjung itu 2:1. Nah lho!

Setelah puas, sebenernya belum karena selalu gagal bikin bola-bola salju buat main perang salju, kami udahan. Balikin jaket, sepatu, dan gloves lalu ke counter tempat kita lihat foto-foto tadi. Awalnya sih gak mau cetak satupun karena harganya itu lho. Duh lupa berapa, yang pasti satu foto di atas $5 dan kita gak dapet mentahan file-nya. Hu hu. Tapi saya pilih cetak satu foto pas lagi duduk-duduk, eh tapi hasilnya itu kok jelek banget ya. Bukan orangnya!! Tapi emang pencahayaannya gak bagus. Padahal kami di salju, tapi pencahayaannya malah kuning yang terkesan hangat. Nyesel?! Ahh sudahlah, lupakan!

Keluar dari Snow City kami ke Science Garden (kalo gak salah). Tempat ini ada beberapa permainan berkaitan dengan sains. Karena sama-sama tertarik sama sains #tsahhh, kami agak lama disana. Mencoba semua alat yang ada di luar ruangan alias gratisan! Ha ha

Jodi dengan "Gamelan-Marmer" di Science Garden

Masuk Science Center, permainannya lebih wahh lagi. Ahh kalo ditulis semuanya pasti gak selesai di post ini. Yang pasti tempatnya penuh dengan permainan-permainan yang bikin anak-anak kegirangan. Kalau kalian pernah belajar fisika, nah anggep aja disini isinya permainan dengan dasar-dasar ilmu fisika. Ahh Seru!!!

Salah satu hall di Science Center

Selesai dari Science Center, kami ke Merlion, makan eskrim di Anderson Bridge, terus ke Esplanade. Ahh ini udah biasa jadi saya males ceritainnya. Ha ha. Nah selesai dari Esplanade, Jodi minta balik duluan sementara jam baru menunjuk pukul 3 sore. Duh!

Dengan perasaan agak cemas takut-takut tuh bocah nyasar karena naik bus sendiri, apalagi dia gak megang hape! Jadilah saya sama om Kiki melanjutkan perjalanan ke LTA (Land Transport Authority) Gallerydi daerah Little India. Lha ini om-nya siapa, malah gue yang jalan-jalan sama om Kiki. Jadi gak enak. He he

Perlu digaris bawahi untuk ke LTA Gallery seharusnya saya booking tour yang disediakan oleh LTA Gallery. Tapi karena saya gak tahu pastinya kapan bisa kesana, nyampe sana sudah kosong, tapi pintu masih terbuka. Gak lama resepsionisnya datang dan mempersilakan kami masuk setelah bilang kalau kapan-kapan mau berkunjung lagi, mohon booking dulu di website-nya. Iya mba iya.

Dan ini jadi berasa wisata privat. Hanya saya dan om Kiki yang berada di ruangan besar yang menceritakan sejarah transportasi di Singapura. Dari mulai bus model PPD yang ada di Jakarta, sampai bus modern dan MRT yang ada sekarang. Eh eh, ternyata dari dulu bus dalam kotanya pakai tiket dibolongin kayak kereta di Jakarta lho. Jadi emang gak pakai kernet alias kenek! Mantep.

Setelah itu ada layar besar dan kita diminta jadi analis transportasi kota dengan memilih pilihan-pilihan dari setiap persoalan yang dikemukakan. Nah, bagi yang tertarik sama transportasi bisa main kesini, tapi inget, booking tournya via website-nya ya.

Setelah itu saya dan om Kiki langsung pulang. Pas sampai rumah, eh flat NJ, ternyata si Jodi lagi nonton DVD serial Supernatural yang lengkap dari episode awal sampe akhir punyanya om Kiki. Pas saya bilang dulu pernah tayang di TV Indonesia, dia malah nanya, "Emang ya? Kok gue gak tau?"

Ah lu Jod, masa kecil terlalu bahagia, jadi masa remaja kurang bahagia deh. :p

Besoknya, sebenernya ditawarin NJ buat nyebrang ke Johor Baru. Tapi karena hari Minggu, dia bilang pasti causeway (jembatan Singapura-Johor Baru) macet semacet-macetnya. Yaudah deh batal, dan kami berangkat ke tempat gak biasa lainnya. NUS.

National University of  Singapore. Jodi yang minta kesini, pas ditanya mau ke fakultas apa, dia bingung. Lah! NUS lokasinya juga lumayan dekat dengan Jurong West. Kami naik bis dari flat dan ganti bis di terminal Clementi. Ah disana terminal bukan kayak terminal. Malah seperti tempat pick up orang di mal-mal di Jakarta.

Jodi dengan mobil balap buatan anak-anak NUS

Setelah puas foto-foto di NUS, saya dan om Kiki lanjut ke Mustofa Center (beli oleh-oleh) dan ke Sentosa Island. Jodi? Ahh dia lagi candu sama serial Supernatural jadi lebih memilih buat pulang.

Nah, kalau saya bilang jalan-jalan saya gak biasa karena saya mengunjungi tempat-tempat yang gak biasa dikunjungi di Singapura, si Jodi lebih canggih lagi!! Bukannya muter-muterin negara pulau ini, dia malah lebih milih menghabiskan masa vacationnya dengan menonton DVD di rumah nenek di "desa" Singapura.

Duh Jod!

NB: Special thanks buat @jodyramadhan_96 yang mau nemenin ke Singapura dan malah nyediain penginapan. Posting ini gue dedikasikan buat lu jod. Eaaa

No comments:

Post a Comment